Tanpa cahaya, tak mungkin terlukis dunia. Tanpa cahaya, tak mungkin terlukis alam semesta. Tanpa cahaya tak terlukis pula keindahan cinta. Tanpa cahaya, dunia hanya bisa diraba namun tak bisa diterjemahkan kata. Tanpa cahaya, hidup pun tak bermakna. Tanpa cahaya, tak ada cinta. Cahaya adalah karunia Tuhan yang begitu berharga. Cahaya adalah tanda cinta Allah untuk kita.

Jumat, 31 Maret 2017

Ajaib! Metode Ini Membuat Balita Bisa Hafal 30 Juz Al-Qur’an

Kadangkala ada orang tua yang berpikir bahwa seorang balita masih belum cukup usia untuk menghafal al-Qur’an. Ternyata, pendapat ini salah. Ada sebuah metode yang mampu membuktikan bahwa anak yang baru berusia lima tahun pun sudah bisa menghafal al-Qur’an, bahkan hingga 30 juz. Metode itu dinamakan “Metode Tabarak”.
Saya juga baru mengetahuinya setelah mengikuti acara diskusi mingguan yang digelar Pusat Islamisasi Ilmu Universitas Darussalam Gontor pada Jum‘at malam, 31 Maret 2017. Acara tersebut menghadirkan pemilik metode, yaitu Dr. Kamil el-Lambudy al-Mishry dari Mesir. Ia adalah ayah dari tiga orang anak yang seluruhnya sudah hafal al-Qur’an. Ketiga anaknya tersebut bernama Tabarak, Yazid, dan Zainah. 
Menurut keterangan Dr. Kamil, putranya yang bernama Tabarak dan Yazid sudah hafal al-Qur’an secara keseluruhan dan teruji pada usia 4,5 tahun. Sedangkan putrinya yang bernama Zainah baru menyelesaikan hafalannya pada usia 5,5 tahun. Pencapaian yang diraih ketiga anaknya tersebut berkat “Metode Tabarak” yang ditemukannya, tentu saja tidak terlepas dari rahmat Allah yang tak terhingga untuk ketiga anaknya.
Dengan kegigihannya untuk menjadikan anak-anaknya hafal al-Qur’an sejak usia dini, Dr. Kamil mengaku berupaya menemukan sebuah metode yang tepat. Ia berkeyakinan bahwa anak usia balita pun memiliki kesempatan dan kemampuan untuk menghafal kitab suci al-Qur’an. Ia kemudian menjelaskan bahwa metodenya ini dimulai dengan memperbanyak qiraah (membaca) lalu dilanjutkan dengan kitabah (menulis).
Secara lebih jelas, ia menggambarkan teknisnya. Saat bayi lahir, mulailah proses tahfidz (menghafal) dengan membacakan al-Qur’an untuk si bayi sebanyak satu juz per bulan. Dalam jangka waktu 30 hari dalam sebulan tersebut, 15 hari pertama dibacakan ayat per ayat. Setiap ayat dibacakan sebanyak lima kali hingga selesai satu juz. Kemudian, pada 15 hari berikutnya dibacakan satu juz penuh yang dilakukan sebanyak lima kali dalam sehari. Maka, dalam jangka waktu 30 bulan kita telah selesai membacakan 30 juz al-Qur’an untuk si bayi. Artinya, bayi yang baru lahir itu sudah mendengarkan al-Qur’an sampai khatam hingga usia 30 bulan atau 2,5 tahun.
Proses selanjutnya, yaitu proses menghafal sesungguhnya yang dilakukan anak berusia 2,5 tahun tersebut. Hafalan dimulai dengan talqin atau dituntun membaca juz 30 terlebih dahulu, yaitu mulai Surah an-Naba’, dilanjutkan dengan juz 29 yang dimulai dari Surah al-Mulk. Setelah itu, proses hafalan dilanjutkan dengan bantuan kitabah atau menulis ayat-ayat al-Qur’an yg dimulai dari Surah al-Baqarah hingga at-Tahrim.

Demikianlah “Metode Tabarak” yang ditemukan Dr. Kamil untuk ketiga anaknya. Ia berharap, metodenya ini bisa membantu para orang tua menjadikan anak-anaknya hafal al-Qur’an.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar