Tanpa cahaya, tak mungkin terlukis dunia. Tanpa cahaya, tak mungkin terlukis alam semesta. Tanpa cahaya tak terlukis pula keindahan cinta. Tanpa cahaya, dunia hanya bisa diraba namun tak bisa diterjemahkan kata. Tanpa cahaya, hidup pun tak bermakna. Tanpa cahaya, tak ada cinta. Cahaya adalah karunia Tuhan yang begitu berharga. Cahaya adalah tanda cinta Allah untuk kita.

Senin, 02 Oktober 2017

Drs. K.H. Ali Saefullah Sahal, Pakar Psikologi

Ustadz Ali Saefullah dilahirkan di Gontor pada tanggal 31 Maret 1934, putra pertama dari 11 bersaudara, dari pasangan salah satu Trimurti pendiri Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG), K.H. Ahmad Sahal dan Nyai Hj. Siti Sutichah Sahal.
Masa pendidikan beliau dimulai dari Sekolah Rakyat Mlarak, tamat pada tahun 1946. Kemudian melanjutkan studinya di KMI Pondok Modern Darussalam Gontor. Karena beberapa hal, beliau hanya sampai duduk di kelas 2 KMI pada tahun 1949, dan melanjutkan ke SMP Muhammadiyah Madiun hingga tamat pada tahun 1951. Setamat dari SMP, beliau melanjutkan ke SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta, tamat pada tahun 1953.
Setamat dari SMA, beliau melanjutkan jenjang pendidikan di Fakultas Bahasa Inggris IKIP Malang selama 2 tahun (1954-1956), kemudian pindah ke Universitas Gajah Mada Yogyakarta, mengambil Fakultas Ilmu Pendidikan hingga tamat pada tahun 1958. Pada tahun 1972 (Maret-November), beliau mendapat kesempatan untuk mengikuti riset dan pelatihan dalam bidang pendidikan di University of New South Wales, Sydney, Australia.
Karir beliau selama hidupnya dimulai sejak tahun 1958, menjadi dosen di IKIP Malang-sekarang bernama Universitas Negeri Malang-hingga pensiun pada tahun 1999. Selain itu, beliau juga menjadi dosen di STAIN Malang selama 2 tahun.
Selama hidupnya, K.H. Ali Saefullah Sahal telah mengabdikan diri di dunia pendidikan. Beliau merupakan salah satu penggagas kelas eksperimen di PMDG–sekarang berubah nama menjadi intensif–pada tahun 1958. Beliau juga merupakan pendiri Institut Pendidikan Darussalam (IPD) sekaligus Dekan Fakultas Tarbiyah IPD. Beliau juga merupakan pendiri PLMPM Pondok Modern Darussalam Gontor, Pesantren Putri Al-Mawaddah, dan Fakultas Psikologi Universitas Negeri Malang sekaligus menjadi dekannya. Terakhir, beliau diangkat menjadi anggota IKAPI.
Sebagai anggota Badan Wakaf PMDG, beliau juga aktif dalam setiap sidang dan banyak memberikan pemikiran untuk kemajuan Pondok Modern Darussalam Gontor. Jabatan terakhir beliau adalah sebagai Sekretaris I Badan Wakaf.
Beliau merupakan salah satu putra terbaik Gontor sekaligus pakar pendidikan dan psikologi. Di samping menjadi dosen, beliau cukup banyak menghasilkan karya tulis dalam bentuk buku maupun makalah tentang pendidikan, filsafat, dan kepondokmodernan.
Beliau menghadap Sang Khaliq pada hari Rabu, 14 Agustus 2002, di kediaman beliau, Malang, meninggalkan seorang istri dan 5 orang anak (3 laki-laki dan 2 perempuan).


Sumber: Warta Dunia Pondok Modern Darussalam Gontor

Tidak ada komentar:

Posting Komentar