Sebagian orang mendapatkan keberuntungan dengan terlahir di tanah
suci Mekkah dan Madinah. Mereka bisa melaksanakan ibadah haji dan umrah sesuka
hati. Alangkah ruginya penduduk Mekkah atau Madinah yang tidak pernah
menunaikan rukun Islam kelima tersebut. Adakah di antara mereka yang sampai
seperti itu?
Sebagian temanku juga beruntung mendapatkan kesempatan bersekolah
di Mekkah atau Madinah. Mereka tidak perlu mengeluarkan biaya untuk shalat di
Masjidil Haram atau Masjid Nabawi. Sungguh rugi jika mereka tidak menggunakan
kesempatan itu untuk beribadah dengan baik di sana. Apalagi tidak menyempatkan
diri untuk menjalankan ibadah umrah atau melaksanakan ibadah haji.
Sudah lama aku berkeinginan menjejakkan kaki ini di tanah kelahiran
Nabi Muhammad Saw. Jika memang ditakdirkan ke luar negeri, aku berharap negara
yang pertama kali kudatangi adalah Saudi Arabia. Bukan hanya sekadar datang ke
sana, tapi aku ingin sekaligus menunaikan ibadah haji dan umrah bersama istri
tercinta. Bahkan, aku ingin sekali ke sana disertai orang tua kami dan segenap
anggota keluarga.
Banyak orang mengatakan bahwa untuk sampai ke tanah suci kita harus
memasang niat terlebih dahulu. Kelak, Allah akan memasukkan kita ke dalam
daftar panggilannya. Aku mempercayai itu. Bagaimana kita bisa ke sana kalau
keinginan saja tidak ada? Manusia hanyalah makhluk Tuhan yang bisa berencana.
Allah yang menentukan kapan kita bisa berangkat ke sana. Terkadang, Allah
memberi kejutan untuk hamba-Nya. Ia memberi rezeki dari arah yang tidak
disangka-sangka.
Saat ini, aku bahagia mendengar adikku bercerita tentang Ka‘bah
yang bisa dilihatnya dari dekat. Ia mendapatkan rezeki berangkat umrah pada
awal tahun 2017 lalu. Bahkan, ia sanggup memberangkatkan ibu beberapa bulan
kemudian. Nenek sempat ditawari, tapi beliau merasa fisiknya tidak memungkinkan
untuk melakukan perjalanan jauh.
Alpi, adik keduaku itu, seperti membuka pintu ke luar negeri bagi
keluarga kami, sebagaimana aku pernah membuka pintu ke luar pulau bagi
adik-adikku. Kuyakin kesempatan itu tidak lama lagi akan datang. Jika
kesempatan itu benar-benar datang, aku berharap bisa pergi bersama seluruh
anggota keluarga kami, termasuk keluarga istri. Semoga Allah membuka pintu
rezeki kami selapang-lapangnya dan memberkahinya. shah wa
Kampung Damai, 10 Desember 2017
Abdul Wahid Mursyid
Tidak ada komentar:
Posting Komentar