Tanpa cahaya, tak mungkin terlukis dunia. Tanpa cahaya, tak mungkin terlukis alam semesta. Tanpa cahaya tak terlukis pula keindahan cinta. Tanpa cahaya, dunia hanya bisa diraba namun tak bisa diterjemahkan kata. Tanpa cahaya, hidup pun tak bermakna. Tanpa cahaya, tak ada cinta. Cahaya adalah karunia Tuhan yang begitu berharga. Cahaya adalah tanda cinta Allah untuk kita.

Senin, 04 Desember 2017

Malam Bersaksi

Larut malam, tidak terdengar suara apapun selain bunyi detak jarum jam. Hening. Jangkrik pun sepertinya tertidur pulas. Malam ini, ia tidak mengerik sama sekali. Entah apa yang dilakukannya tadi siang, hingga si jangkrik tak bisa menikmati malamnya seperti biasa berdendang dengan bunyi khasnya, “krik, krik, krik....”
Malam memang tercipta penuh teka-teki. Ia menyimpan sejuta rahasia umat manusia. Salah satunya rahasia kesalehan hamba-hamba Allah di muka bumi ini. Ia tahu siapa saja yang terbangun di malam sunyi untuk menyendiri dengan Tuhan di tempat suci, bersujud di atas sajadah dan mengucap asma’ Allah Yang Maha Pemurah. Malam menjadi teman mereka yang amat setia menemani hingga terdengar kokok ayam jantan di belakang rumah.
Karena itulah ia akan bersaksi di Hari Akhir nanti dengan persaksian yang tak terbantahkan. Ia akan menjadi saksi nyata bangunnya seorang hamba meninggalkan empuknya kasur dan hangatnya selimut di tengah malam, saat udara dingin menusuk tulang, saat manusia lainnya tertidur lelap menikmati mimpi indah yang menghanyutkan.
Malam pasti menyaksikan orang-orang yang membasahi wajah mereka dengan air wudhu. Ia juga melihat orang-orang yang melawan kantuk untuk bertemu Allah di waktu istimewa. Allah tidak pernah menyia-nyiakan usaha mereka. Bahkan, Dia menurunkan malaikat-malaikat yang suci untuk menyambut kedatangan hamba-hamba yang begitu Ia nantikan itu.
Katanya, tamu Allah di waktu istimewa itu tidak banyak. Bahkan, malam saja bisa menghitungnya dengan jari andai ia punya jari-jemari seperti manusia. Bisa jadi satu dari seratus penduduk desa, atau mungkin satu dari seribu penduduk kota. Hanya malam yang mengetahuinya selain Allah dan para malaikat karena ia terjaga sejak terbenamnya matahari hingga terbit lagi.
Sebenarnya, Allah ingin bertemu sebanyak-banyaknya hamba di saat itu. Sampai-sampai, Ia menjanjikan hadiah besar bagi mereka yang menjumpainya di waktu itu. Sayang seribu sayang, banyak manusia yang terlalu nyaman tidur melingkar di bawah selimut mereka.
Jika malam hanya digunakan untuk tidur, rasanya waktu itu sangatlah singkat. shah wa

Kampung Damai, 4 Desember 2017

Abdul Wahid Mursyid     

Tidak ada komentar:

Posting Komentar