Tanpa cahaya, tak mungkin terlukis dunia. Tanpa cahaya, tak mungkin terlukis alam semesta. Tanpa cahaya tak terlukis pula keindahan cinta. Tanpa cahaya, dunia hanya bisa diraba namun tak bisa diterjemahkan kata. Tanpa cahaya, hidup pun tak bermakna. Tanpa cahaya, tak ada cinta. Cahaya adalah karunia Tuhan yang begitu berharga. Cahaya adalah tanda cinta Allah untuk kita.

Kamis, 14 Desember 2017

Tentang Menjadi Tua

Menjadi tua itu sama dengan mendekati kematian. Tidak ada seorang pun yang bisa menghindari itu. Kematian ibarat garis finis yang mau tidak mau harus kita lewati. Garis itu sudah ditetapkan oleh Tuhan, bahkan jauh sebelum kita lahir. Boleh saja kita mengatakan bahwa terlahir ke dunia itu untuk mati. Tapi, kita harus ingat bahwa setelah kematian itu ada kehidupan baru menanti. Ternyata, garis finis itu bukan akhir dari segalanya. Justru sebaliknya, itu adalah awal kehidupan yang dijanjikan Tuhan untuk kita.
Hanya saja, di antara kita tidak ada yang mengetahui di mana garis finis itu. Kita juga tidak tahu kapan sampai di garis finis yang sangat misterius tersebut. Sebagian orang cukup beruntung diberi Allah beberapa tanda mendekati garis finis mereka. Sehingga, mereka punya kesempatan mempersiapkan diri sebelum benar-benar sampai di sana. Merekalah orang-orang yang disebut menjalani masa tua.
Rambut memutih yang kita sebut uban di kepala adalah salah satu pertanda yang tampak di mata. Tanda ini diikuti dengan mulai melemahnya fungsi beberapa anggota tubuh kita. Kedua kaki sudah tidak sekokoh dulu lagi. Kedua tangan juga tidak sekuat puluhan tahun sebelumnya. Penglihatan mulai memudar. Pendengaran pun semakin tidak jelas. Daya ingat juga berkurang. Itu semua tanda-tanda sudah mendekati garis finis kita.
Bagaimana nasib anak muda? Mereka jauh dari tanda-tanda itu. Mereka pun mengira masih jauh dari garis finis yang dikhawatirkan orang-orang tua. Mereka hanya memikirkan tentang hidup, hidup, dan hidup, dan bagaimana caranya hidup. Mereka lupa cara yang baik untuk mati. Mereka tidak sadar semakin hari semakin dekat dengan garis finis masing-masing. Mereka juga lupa bahwa tanda-tanda mendekati garis finis itu tidak selalu diberikan kepada setiap orang.
Kematian tidak pernah menunggu tua. Ia bisa datang kapan saja. Tentang menjadi tua, itu hanyalah bonus Tuhan untuk kita. Bersiaplah selalu menghadapinya. Jangan mengira tak ada uban di kepala berarti masih panjang usia. Hari ini sehat, besok bisa sakit. Banyak orang yang tidur di malam hari, namun tak bangun lagi di pagi hari. Ingatlah bahwa kematian adalah tamu misterius yang kedatangannya harus selalu kita waspadai. shah wa

Kampung Damai, 8 Desember 2017
Abdul Wahid Mursyid

Tidak ada komentar:

Posting Komentar