Menjadi tua itu sama
dengan mendekati kematian. Tidak ada seorang pun yang bisa menghindari itu.
Kematian ibarat garis finis yang mau tidak mau harus kita lewati. Garis itu
sudah ditetapkan oleh Tuhan, bahkan jauh sebelum kita lahir. Boleh saja kita
mengatakan bahwa terlahir ke dunia itu untuk mati. Tapi, kita harus ingat bahwa
setelah kematian itu ada kehidupan baru menanti. Ternyata, garis finis itu
bukan akhir dari segalanya. Justru sebaliknya, itu adalah awal kehidupan yang
dijanjikan Tuhan untuk kita.
Hanya saja, di
antara kita tidak ada yang mengetahui di mana garis finis itu. Kita juga tidak
tahu kapan sampai di garis finis yang sangat misterius tersebut. Sebagian orang
cukup beruntung diberi Allah beberapa tanda mendekati garis finis mereka.
Sehingga, mereka punya kesempatan mempersiapkan diri sebelum benar-benar sampai
di sana. Merekalah orang-orang yang disebut menjalani masa tua.
Rambut memutih yang
kita sebut uban di kepala adalah salah satu pertanda yang tampak di mata. Tanda
ini diikuti dengan mulai melemahnya fungsi beberapa anggota tubuh kita. Kedua
kaki sudah tidak sekokoh dulu lagi. Kedua tangan juga tidak sekuat puluhan
tahun sebelumnya. Penglihatan mulai memudar. Pendengaran pun semakin tidak
jelas. Daya ingat juga berkurang. Itu semua tanda-tanda sudah mendekati garis
finis kita.
Bagaimana nasib anak
muda? Mereka jauh dari tanda-tanda itu. Mereka pun mengira masih jauh dari
garis finis yang dikhawatirkan orang-orang tua. Mereka hanya memikirkan tentang
hidup, hidup, dan hidup, dan bagaimana caranya hidup. Mereka lupa cara yang
baik untuk mati. Mereka tidak sadar semakin hari semakin dekat dengan garis
finis masing-masing. Mereka juga lupa bahwa tanda-tanda mendekati garis finis
itu tidak selalu diberikan kepada setiap orang.
Kematian tidak pernah
menunggu tua. Ia bisa datang kapan saja. Tentang menjadi tua, itu hanyalah
bonus Tuhan untuk kita. Bersiaplah selalu menghadapinya. Jangan mengira tak ada
uban di kepala berarti masih panjang usia. Hari ini sehat, besok bisa sakit.
Banyak orang yang tidur di malam hari, namun tak bangun lagi di pagi hari.
Ingatlah bahwa kematian adalah tamu misterius yang kedatangannya harus selalu
kita waspadai. shah wa
Kampung Damai, 8
Desember 2017
Abdul Wahid Mursyid
Tidak ada komentar:
Posting Komentar