Beberapa hari terakhir ini, masyarakat Muslim Indonesia dihebohkan
oleh video acara ceramah di Metro TV. Bukan materi ceramahnya yang jadi
masalah, tapi penulisan ayat al-Qur’an yang dibawakan si penceramah di layar
terkesan meremehkan kitab suci Allah. Selain tulisan Arab-nya jelek sekali,
kata-katanya juga salah.
Inna al-shalaata tanhaa ‘an al-fahsyaa’i wa al-munkar, begitu ayat yang seharusnya ditulis. Eh, kata al-shalaata tidak
pakai alif, sehingga bisa dibaca al-shilata. Selain itu, kata al-fahsyaa’i
juga tidak lengkap. Huruf alif dan hamzahnya ketinggalan, tidak ditulis. Jadi,
bisa dibaca al-fahsyi. Oh, iya, satu kata lagi yang kesalahannya
benar-benar parah, yaitu penulisan kata tanhaa. Huruf ha tertukar dengan
huruf ha’. Benar-benar parah.
Sungguh amat memalukan jika seorang dai tak mengerti ilmu nahwu dan
sharf yang menjadi dasar pelajaran imla. Kesalahan penulisan ayat tersebut
telah banyak mengubah artinya. Salah harakat saja bisa berakibat fatal pada
makna yang dikandung suatu kata dalam bahasa Arab, apalagi salah huruf.
Terlalu.
Pertanyaannya, kok bisa stasiun tv nasional sekelas Metro TV
membuat kesalahan fatal seperti itu. Padahal, umat Islam sangat berhati-hati
dalam penulisan ayat-ayat suci al-Qur’an. Jika terdapat kesalahan sedikit saja
dalam penulisan mushaf al-Qur’an oleh suatu penerbit atau percetakan, maka
mushaf al-Qur’an itu harus ditarik dari peredaran dan dimusnahkan.
Apa yang dilakukan Metro TV dengan tayangannya itu seperti
mengolok-olok umat Islam dengan sengaja. Mereka tidak mengerti kesakralan
al-Qur’an walaupun sudah diberi pemahaman. Mestinya mereka sudah belajar dari
kejadian Surat al-Maidah ayat 51. Ternyata, bebalnya minta ampun, tidak
kapok-kapok. Rupanya, mereka sedang menanti azab Allah.
Mereka pikir ayat al-Qur’an itu seperti kalimat-kalimat biasa di
buku-buku pelajaran atau novel-novel. Sehingga, mereka bisa seenaknya menulis
tanpa memerhatikan harakat dan panjang-pendeknya. Ketahuilah, al-Qur’an itu
kalam Allah. Kalimat-kalimatnya tidak ditulis manusia, bukan pula karangan Nabi
Muhammad Saw. Maka, menghina al-Qur’an sama dengan menghina Allah. Tentu saja
Allah akan membalas hinaan mereka saat waktunya tiba. shah wa
Kampung Damai, 6 Desember 2017
Abdul Wahid Mursyid
Tidak ada komentar:
Posting Komentar