Tanpa cahaya, tak mungkin terlukis dunia. Tanpa cahaya, tak mungkin terlukis alam semesta. Tanpa cahaya tak terlukis pula keindahan cinta. Tanpa cahaya, dunia hanya bisa diraba namun tak bisa diterjemahkan kata. Tanpa cahaya, hidup pun tak bermakna. Tanpa cahaya, tak ada cinta. Cahaya adalah karunia Tuhan yang begitu berharga. Cahaya adalah tanda cinta Allah untuk kita.

Selasa, 27 Juni 2017

Allan Nairn, Jurnalis yang Berani Menantang TNI

Belakangan ini, kalangan TNI sempat heboh. Sebuah tulisan menyebut sejumlah tokoh nasional terlibat bersama TNI merencanakan makar untuk melengserkan Presiden Joko Widodo. Ternyata, penulisnya sudah tidak asing lagi bagi para petinggi TNI. Dialah Allan Nairn, orang yang dinilai membuat Prabowo Subianto kalah pada pemilihan presiden melawan Joko Widodo lalu.
Allan diberitakan telah membongkar rahasia Prabowo menjelang Pilpres 2014 itu, seperti pernah dirilis tempo.co (27/6/2014). Sebagai seorang wartawan, Allan mengaku pernah mewawancarai Prabowo di kantornya yang berlokasi di Mega Kuningan, Jakarta, antara bulan Juni atau Juli 2001. Hasil wawancara itu bersifat rahasia. Tapi, ia kemudian menyampaikan ke publik demi kepentingan rakyat Indonesia, yang waktu itu harus menentukan pilihan antara Prabowo Subianto atau Joko Widodo untuk menjadi presiden mereka.
Hasil wawancara itu disebarkan melalui blog pribadinya. Isinya berupa pemikiran-pemikiran Prabowo yang berhasil diungkap Allan melalui wawancaranya. Menurutnya, Prabowo memiliki pemikiran ekstrem, mulai dari kecamannya terhadap sistem demokrasi, hingga keinginannya menjadi seorang diktator.
Namun, pihak Prabowo langsung membantah hasil wawancara yang dibeberkan Allan Nairn itu. Mewakili Prabowo, Fadli Zon mengatakan kepada tempo.co (27/6/2014) bahwa tulisan Allan Nairn tentang Prabowo itu mengada-ngada alias fitnah. Menurutnya, itu hanyalah upaya kampanye hitam yang dilakukan untuk membuat elektabilitas Prabowo menurun hingga kalah dari Jowo Widodo. Fadli Zon mengaku selalu mendampingi Prabowo dalam setiap sesi wawancara, termasuk dengan media asing, tapi tidak pernah bertemu dengan Allan Nairn di Mega Kuningan pada bulan Juni–Juli 2001 itu.
Kini, Allan Nairn kembali beraksi. Ia merilis tulisan kontroversial tidak lama setelah Ahok dinyatakan kalah suara dalam Pilkada DKI Jakarta menurut hitung cepat lembaga-lembaga survei. Tulisan itu berisi tentang persekongkolan TNI dengan sejumlah tokoh politik untuk melakukan makar terhadap pemerintahan sah saat ini. Pihak TNI sudah melakukan bantahan bahwa tulisan Allan Nairn itu bersifat hoax, sebagaimana disampaikan Kapuspen TNI Mayjen Wuryanto kepada detik.com (21/4/2017).
Terkait tuduhan ini, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, yang namanya juga disebut Allan di artikelnya, memilih tidak menanggapinya. Senada dengan Mayjen Wuryanto, bagi Gatot, itu hanyalah hoax. Ia tidak perlu menghabiskan waktu untuk menanggapinya. Kepada kompas.com (22/4/2017), Jenderal Gatot mengaku tidak akan mengambil langkah hukum terhadap pemberitaan yang tidak benar itu.
Rupanya, Allan Nairn sudah sejak lama menyoroti tindak-tanduk TNI kita. Tulisan-tulisannya tentang TNI membuatnya terkenal di kalangan militer Indonesia. Seperti dilansir tempo.co (27/6/2014), Allan Nairn mulai dikenal sejak tahun 1991. Saat itu ia meliput Insiden Santa Cruz di Dili yang menewaskan ratusan warga Dili. Akhirnya, dia menulis kisah pembantaian militer Indonesia terhadap warga Dili tersebut, termasuk keterlibatan Prabowo di dalamnya.
Aksi jurnalis kelahiran Morristown, New Jersey, Amerika Serikat, ini terbilang berani. Dia tidak takut diperkarakan. Bahkan, Allan menantang TNI atau pasukan militer Indonesia untuk segera menangkapnya jika ia dianggap menyebar fitnah. Tapi, sampai sekarang Allan masih bebas. Tidak diketahui dengan pasti kenapa Allan tidak juga ditangkap walaupun ia sudah menawarkan dirinya. Mungkin, seluruh anggota TNI sepakat dengan Jenderal Gatot, bahwa berita tidak benar atau hoax yang ditulis jurnalis asal Amerika tersebut hanyalah hal kecil yang tak perlu ditanggapi serius. Benarkah tulisan Allan Nairn itu hoax? Biarlah waktu yang akan menjawabnya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar