Tanpa cahaya, tak mungkin terlukis dunia. Tanpa cahaya, tak mungkin terlukis alam semesta. Tanpa cahaya tak terlukis pula keindahan cinta. Tanpa cahaya, dunia hanya bisa diraba namun tak bisa diterjemahkan kata. Tanpa cahaya, hidup pun tak bermakna. Tanpa cahaya, tak ada cinta. Cahaya adalah karunia Tuhan yang begitu berharga. Cahaya adalah tanda cinta Allah untuk kita.

Rabu, 29 November 2017

Pasangan Sempurna

Setiap pasangan yang menikah pasti akan mengalami hal ini: menemukan kekurangan masing-masing, menemukan aib masing-masing, mendapati keburukan pasangannya, mengetahui apa yang tidak diketahui sebelum menikah. Begitulah kata orang-orang yang sudah menikah, baik mereka yang sudah menjalaninya bertahun-tahun, maupun mereka yang baru menjalaninya beberapa bulan atau beberapa hari.
Kata Ustadz Fairuz, tidak ada yang sempurna. Kata Ustadz Hidayat, suami dan istri itu hidup untuk saling melengkapi. Maka, jadilah mereka pasangan yang sempurna.
Ustadz Suharto juga mengatakan, pasangan itu tercipta dari dua perbedaan. Ibarat sandal yang kita pakai, tidak mungkin keduanya sama. Tentu sandal di kaki kanan kita berbeda dengan sandal di kaki kiri kita. Jika sama, maka kita tak bisa memakai keduanya.
Tapi, keduanya memiliki fungsi yang sama, mempunyai tujuan yang sama. Walaupun berbeda, sepasang sandal itu tetap memiliki persamaan, yaitu visi, misi, dan cita-cita. Sepasang sandal itupun akan menjadi sempurna saat keduanya dipakai bersamaan. Itulah kesempurnaan.
Pasangan yang sempurna adalah pasangan yang bisa menyatukan perbedaan mereka. Mereka saling melengkapi kekurangan, saling memaafkan kesalahan dan memaklumi aib masing-masing, dan saling menjaga komitmen untuk menjadi pelengkap hidup pasangannya.
Sehingga, seorang suami akan melihat istrinya sebagai wanita paling sempurna di dunia. Demikian pula sang istri memandang suaminya sebagai laki-laki paling sempurna yang ia miliki.
Karena itu, saat kita memilih pasangan untuk menikah, kita tidak memilihnya karena kelebihan yang ia miliki, tapi karena ia adalah orang yang kekurangannya akan kita lengkapi, dan sebaliknya. Ingatlah, tidak ada manusia yang sempurna. Saat Anda mencarinya, sampai dunia ini berakhir Anda tidak akan pernah menemukannya.
Ustadz Hasan pernah mengatakan, setiap kekurangan itu juga bisa menjadi kelebihan. Orang pendek memiliki kekurangan tak bisa menjangkau yang tinggi, tapi ia punya kelebihan menerobos karena tubuhnya yang pendek.
Allah memang sengaja menciptakan manusia dengan kelebihan dan kekurangan agar makhluknya itu pandai bersyukur dan mampu bersabar. Ia tidak boleh sombong dengan kelebihannya, juga tidak boleh rendah diri alias minder karena kekurangan atau aib yang ia miliki. Bahkan, kata Ustadz Syukri, jangan berhenti berkarya dan berbuat baik karena aib yang ada pada diri kita.
Allah Maha Pemaaf dan Ia akan melihat siapa yang amalannya paling baik di antara kita. Dalam sebuah hadis dikatakan, ikutilah perbuatan buruk itu dengan perbuatan baik, maka kebaikan itu akan menghapus keburukan. shah wa

Kampung Damai, 29 November 2017
Abdul Wahid Mursyid

Tidak ada komentar:

Posting Komentar