Hizbut Tahrir
Indonesia (HTI) tidak berhenti menyuarakan konsep kepemimpinan khilafah
Islamiyah di negeri ini. Mereka meyakini, hanya konsep inilah yang bisa
menyelamatkan Indonesia dari ketertinggalan. Karena memperjelas konsep ini, HTI
berencana mengadakan acara Internasional Khilafah Forum 1438, Minggu (23/4)
kemarin, sebagaimana dilansir beritasatu.com (23/4/2017).
Namun, acara
yang diperkirakan akan dihadiri 500 orang lebih itu dibatalkan pihak kepolisian
karena tidak memenuhi syarat perizinan keamanan. Sebelumnya, dikabarkan bogoronline.com
(22/4/2017), GP Anshor dan Banser menolak keras acara yang rencananya
digelar di Masjid Az-Zikra, Bukit Sentul, Kabupaten Bogor, Jawa Barat,
tersebut.
Jika tetap
dilaksanakan, GP Anshor dan pasukan Banser siap membubarkan acara tersebut.
Potensi bentrok antarormas ini dikhawatirkan pihak kepolisian dapat mengganggu
keamanan dan ketertiban masyarakat. Karena itu, acara pun dibatalkan.
Menurut Ketua
GP Anshor Bogor, Rachmat Imron Hidayat alias Rommy, kegiatan yang dilakukan HTI
tersebut berpotensi memecah belah persatuan bangsa. Konsep khilafah yang
diusung HTI sama saja dengan keinginan mendirikan negara Islam. Sedangkan
Indonesia sudah jelas berlandaskan Pancasila dan UUD 1945, serta ber-Bhinneka
Tunggal Ika. Demikian alasan Rommy.
Penolakan
acara HTI ini juga datang dari Front Pembela Indonesia (FPI) Bogor. Sebagaimana
dirilis gerilyapolitik.com (22/4/2017), FPI menganggap HTI telah
menentang Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang berdasarkan Pancasila
dan UUD 1945. Selain itu, gerakan HTI juga sudah memengaruhi banyak elemen
bangsa, sehingga berpotensi menimbulkan kerusuhan antar anak bangsa.
Walaupun
mendapat penolakan dari banyak pihak, HTI tidak pernah mengendurkan semangat
mengusung konsep negara khilafah. Mereka tetap konsisten memperjuangkannya.
Demokrasi pun mereka tolak karena bertentangan dengan konsep khilafah yang
mereka usung. Karena itu, seringkali kita mendengar orang-orang HTI tidak ikut
terlibat dalam pemilihan umum alias golput. shah wa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar