Tanpa cahaya, tak mungkin terlukis dunia. Tanpa cahaya, tak mungkin terlukis alam semesta. Tanpa cahaya tak terlukis pula keindahan cinta. Tanpa cahaya, dunia hanya bisa diraba namun tak bisa diterjemahkan kata. Tanpa cahaya, hidup pun tak bermakna. Tanpa cahaya, tak ada cinta. Cahaya adalah karunia Tuhan yang begitu berharga. Cahaya adalah tanda cinta Allah untuk kita.

Sabtu, 08 April 2017

Anjing Pelacak pun Sampai Sakit Saat Mencari Korban Longsor Ponorogo

Sudah seminggu berlalu setelah kejadian longsor di Desa Banaran, Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo, yang terjadi pada Sabtu (1/4) lalu. Namun, sampai saat ini, korban yang hilang masih tersisa 25 orang. Tim SAR terus berusaha menggali timbunan tanah untuk mencari sisa korban yang hilang tersebut. Untuk memudahkan pencarian, anjing pelacak pun dikerahkan polisi.
Menurut laporan tempo.co, anjing pelacak yang membantu Tim SAR mencari para korban sebanyak 7 ekor. Lima ekor di antaranya didatangkan dari Mabes Polri, sedangkan sisanya berasal dari Kepolisian Daerah Jawa Timur.
Timbunan tanah longsor setebal 20 meter dengan panjang sekitar dua kilometer memang membuat Tim SAR berusaha ekstra keras mencari korban. Rupanya, hal yang sama juga dirasakan anjing-anjing pelacak yang diikutsertakan dalam pencarian para korban hilang. Sehingga, sejak Jum‘at (7/4) kemarin, tiga anjing dinyatakan sakit karena kelelahan. Ketiganya lalu diistirahatkan. Salah satunya sudah sembuh hari ini, Sabtu (8/4), sementara yang lainnya perlu istirahat lebih agar bisa segar kembali.
Anjing pelacak yang diturunkan bersama Tim SAR tersebut terlatih mampu mencium bau mayat di bawah timbunan tanah sedalam lima hingga tujuh meter. Namun, sampai saat ini, hasil usaha anjing-anjing pelacak tersebut belum terlihat. Ada beberapa titik yang terindikasi sebagai lokasi korban yang dicari karena anjing pelacak menunjukkan tempat itu. Akan tetapi, setelah digali, yang dicari tidak ditemukan.
Sepertinya, hujan yang turun beberapa hari belakangan semakin mempersulit kerja Tim SAR untuk menemukan para korban. Apalagi, tanah yang digali pun begitu dalam. Maka, wajar saja jika anjing yang dikerahkan pun terserang sakit.
Walaupun demikian, Tim SAR gabungan tidak berhenti menggali. Upaya ini akan membuahkan hasil walau waktu pun terus bergulir. Meskipun kecil kemungkinan ada yang selamat, setidaknya pihak keluarga bisa melihat jenazah orang yang mereka sayangi dimakamkan dengan layak di pemakaman. 

Tim SAR memang berburu dengan waktu. Mari kita doakan, semoga pencarian yang memakan waktu ini segera berakhir dengan ditemukannya 25 korban yang hilang tersebut, sambil berharap ada keajaiban adanya korban yang mungkin masih bisa diselamatkan. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar