Tanpa cahaya, tak mungkin terlukis dunia. Tanpa cahaya, tak mungkin terlukis alam semesta. Tanpa cahaya tak terlukis pula keindahan cinta. Tanpa cahaya, dunia hanya bisa diraba namun tak bisa diterjemahkan kata. Tanpa cahaya, hidup pun tak bermakna. Tanpa cahaya, tak ada cinta. Cahaya adalah karunia Tuhan yang begitu berharga. Cahaya adalah tanda cinta Allah untuk kita.

Kamis, 06 April 2017

Bencana Longsor Kembali Mengancam, Kini di Kulon Progo

Belum lama ini kita disuguhi peristiwa memilukan dengan kejadian longsor di daerah Ponorogo. Bahkan, proses pencarian korban longsor yang hilang masih diupayakan. Hari ini, Jum‘at (7/4), warga di daerah Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mendapat ancaman bencan yang sama, yaitu tanah longsor, sehingga sejumlah kepala keluarga telah diungsikan ke tempat yang aman sebagaimana dikabarkan metrotvnews.com.
Musim hujan memang rawan bencana longsor, tentunya selain banjir. Penduduk yang tinggal di daerah perbukitan mesti mewaspadai ini. Retakan tanah bisa saja terjadi tanpa diketahui. Meskipun diketahui ada retakan, kadangkala penduduk tidak begitu menghiraukannya. Sehingga, bencana longsor seringkali menelan korban, padahal penduduk sudah diperingatkan pemerintah setempat atau petugas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Minimnya kewaspadaan penduduk di wilayah perbukitan terhadap bencana longsor ini patut disesalkan, seperti kisah bencana longsor di Ponorogo tersebut. Memang, penduduk Desa Banaran, Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo, sudah menaati himbauan pemerintah untuk mengungsi, tapi mereka pergi ke tempat pengungsian hanya pada malam hari. Saat pagi tiba, mereka kembali lagi ke rumah masing-masing untuk mengurusi ternak dan melakukan aktivitas keseharian lainnya. Padahal, retakan tanah sudah berpotensi lonsor. Sayang seribu sayang, di pagi hari itulah bencana longsor yang dikhawatirkan itu datang tiba-tiba.
Berkaca dari kejadian ini, pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta segera menghimbau warga Kabupaten Kulon Progo untuk mengungsi ke tempat yang telah disediakan. Sebenarnya, pada Kamis (6/4) malam sudah terjadi longsor di sebuah bukit yang berlokasi di Kecamatan Samigaluh, Kabupaten Kulon Progo. Longsor itu sudah merusak tiga rumah warga, namun tidak sampai menyebabkan korban jiwa.
Longsor susulan ditaksir pemerintah setempat akan terjadi lagi. Karena itu, mau tidak mau, warga Kulon Progo harus diungsikan, termasuk penghuni tiga rumah yang rusak terkena longsor sebelumnya. Kepala Pelaksana BPBD Gunungkidul, Gusdi Hartono, mengungkapkan bahwa longsor sebelumnya itu telah menimbulkan retakan tanah di perbukitan tersebut mencapai 500 meter. Bahkan, di wilayah retakan itu ada batu besar yang bisa jatuh menimpa rumah-rumah warga jika terjadi longsor susulan.
Demi menghindari korban jiwa serta sebagai antisipasi bencana longsor yang bisa terjadi kapan saja, pemerintah melarang warga yang sudah diungsikan untuk kembali ke rumah. Mereka juga dilarang untuk berada terlalu dekat dari lokasi rawan longsor tersebut. Selanjutnya, relokasi rumah warga yang terancam longsor itu sedang dipikirkan sebagai bentuk tanggung jawab pemerintah terhadap warganya. shah wa

Sumber: metrotvnews.com


Tidak ada komentar:

Posting Komentar