Tanpa cahaya, tak mungkin terlukis dunia. Tanpa cahaya, tak mungkin terlukis alam semesta. Tanpa cahaya tak terlukis pula keindahan cinta. Tanpa cahaya, dunia hanya bisa diraba namun tak bisa diterjemahkan kata. Tanpa cahaya, hidup pun tak bermakna. Tanpa cahaya, tak ada cinta. Cahaya adalah karunia Tuhan yang begitu berharga. Cahaya adalah tanda cinta Allah untuk kita.

Selasa, 04 April 2017

Arab Saudi Kaya Karena Haji? Begini Jawaban Zakir Naik

Dalam sebuah acara bertajuk “International Public Lecture” yang diadakan di Universitas Darussalam Gontor, Selasa (4/4) malam, Dr. Zakir Naik mendapatkan sebuah pertanyaan dari seorang peserta. Penanya perempuan yang diketahui bernama Dewi Nurhayati tersebut menanyakan kebenaran asumsi kawan-kawannya dari kalangan non-Muslim terkait politisasi ibadah haji oleh Arab Saudi.
Kawan-kawannya sering mengatakan bahwa Rasulullah SAW mewajibkan ibadah haji bagi umat Islam di seluruh dunia agar Arab Saudi menjadi negara yang kaya raya. Mereka berasumsi bahwa kedatangan jutaan orang dari berbagai negara ke Arab Saudi tentu menambah pundi-pundi kas negara Raja Salman tersebut.
Apa jawaban Dr. Zakir Naik?
Zakir Naik memberikan jawaban yang sederhana tetapi logis dan mengena. Menurutnya, tidak benar jika dikatakan bahwa Arab Saudi mencari uang dari pelaksanaan ibadah haji. Justru sebaliknya, mereka telah menghabiskan biaya besar dari uang kas negara untuk membuat umat Islam bisa beribadah dengan lancar, aman, dan nyaman. Bahkan, Dr. Zakir Naik mengaku tidak yakin ada satu pun negara di dunia ini yang menghabiskan dana sebesar Arab Saudi demi kepentingan umat Islam.
Sebenarnya, tudingan bahwa Arab Saudi melakukan politisasi haji ini juga sempat dilontarkan Iran melalui pimpinan tertingginya, Ayatollah Ali Khamenei, pada bulan September tahun lalu, sebagaimana dirilis m.tempo.co. Iran sebagai pesaing utama Arab Saudi di Timur Tengah memang hendak mengakhiri kontrol Riyadh terhadap penyelenggaraan ibadah haji tahunan, bahkan sampai mengajak negara-negara Islam lainnya untuk menyatukan visi demi terlaksananya tujuan ini. Tapi, Arab Saudi tidak terusik sedikit pun oleh upaya ini.
Ibadah haji sendiri adalah perintah Allah yang harus dilaksanakan setiap Muslim dengan syarat memiliki kemampuan menunaikannya, sebagai pelaksanaan dari rukun Islam yang kelima. Sebagai kewajiban yang harus ditunaikan, ibadah haji tidak ada kaitannya dengan politisasi Rasulullah SAW untuk membuat negara tanah kelahirannya kaya raya. Berdasarkan sejarahnya, haji sudah dilaksanakan sejak zaman Nabi Ibrahim AS. Jadi, ibadah haji sama sekali bukanlah sebuah bentuk politisasi yang dilakukan Arab Saudi, apalagi oleh Rasulullah SAW.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar