Dalam sebuah
acara bertajuk “International Public Lecture” yang diadakan di Universitas
Darussalam Gontor, Selasa (4/4) malam, Dr. Zakir Naik mendapatkan sebuah
pertanyaan dari seorang peserta. Penanya perempuan yang diketahui bernama Dewi
Nurhayati tersebut menanyakan kebenaran asumsi kawan-kawannya dari kalangan
non-Muslim terkait politisasi ibadah haji oleh Arab Saudi.
Kawan-kawannya
sering mengatakan bahwa Rasulullah SAW mewajibkan ibadah haji bagi umat Islam
di seluruh dunia agar Arab Saudi menjadi negara yang kaya raya. Mereka
berasumsi bahwa kedatangan jutaan orang dari berbagai negara ke Arab Saudi
tentu menambah pundi-pundi kas negara Raja Salman tersebut.
Apa jawaban
Dr. Zakir Naik?
Zakir Naik
memberikan jawaban yang sederhana tetapi logis dan mengena. Menurutnya, tidak
benar jika dikatakan bahwa Arab Saudi mencari uang dari pelaksanaan ibadah
haji. Justru sebaliknya, mereka telah menghabiskan biaya besar dari uang kas
negara untuk membuat umat Islam bisa beribadah dengan lancar, aman, dan nyaman.
Bahkan, Dr. Zakir Naik mengaku tidak yakin ada satu pun negara di dunia ini
yang menghabiskan dana sebesar Arab Saudi demi kepentingan umat Islam.
Sebenarnya,
tudingan bahwa Arab Saudi melakukan politisasi haji ini juga sempat dilontarkan
Iran melalui pimpinan tertingginya, Ayatollah Ali Khamenei, pada bulan
September tahun lalu, sebagaimana dirilis m.tempo.co. Iran sebagai
pesaing utama Arab Saudi di Timur Tengah memang hendak mengakhiri kontrol
Riyadh terhadap penyelenggaraan ibadah haji tahunan, bahkan sampai mengajak
negara-negara Islam lainnya untuk menyatukan visi demi terlaksananya tujuan ini.
Tapi, Arab Saudi tidak terusik sedikit pun oleh upaya ini.
Ibadah haji
sendiri adalah perintah Allah yang harus dilaksanakan setiap Muslim dengan
syarat memiliki kemampuan menunaikannya, sebagai pelaksanaan dari rukun Islam
yang kelima. Sebagai kewajiban yang harus ditunaikan, ibadah haji tidak ada
kaitannya dengan politisasi Rasulullah SAW untuk membuat negara tanah
kelahirannya kaya raya. Berdasarkan sejarahnya, haji sudah dilaksanakan sejak
zaman Nabi Ibrahim AS. Jadi, ibadah haji sama sekali bukanlah sebuah bentuk
politisasi yang dilakukan Arab Saudi, apalagi oleh Rasulullah SAW.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar