Kinerja Polda
Sumatera Utara, Polda Riau, dan Kepolisian Resor Indragiri Hulu yang bergabung
mencari pembunuh satu keluarga di Medan patut diacungi jempol. Berkat kerjasama
apik dan terkoordinasi dengan baik, mereka berhasil menangkap Andi Matala atau
Andi Lala di tempat persembunyiannya, Sabtu (15/4) pagi.
Rupanya, sebagaimana
diberitakan tempo.co (15/4/2017), Andi Lala bersembunyi di sebuah rumah
yang berlokasi Kabupaten Indragiri Hilir, Riau, tepatnya di Jalan Lintas
Rengat/Tembilahan, Desa Pekan Tua, Kecamatan Kempas. Setelah mendapatkan
informasi akurat dari sumber terpercaya, polisi mengintai rumah itu sejak
Jum‘at (14/4) malam. Sekitar jam 5 pagi, polisi baru bergerak meringkus Andi
Lala. Sebuah tembakan terpaksa diarahkan kepada Andi karena ia sempat melakukan
perlawanan.
Sebelumnya,
pada tanggal 12 April 2017 lalu, polisi sudah berhasil menangkap dua rekan
Andi, yaitu Roni dan Andi Saputra. Andi berhasil kabur dan berstatus buron. Dia
dinyatakan sebagai otak pembunuhan terhadap Riyanto dan seluruh anggota
keluarganya, kecuali satu anaknya yang bernama Kinara. Walaupun mengalami luka
berat, putri bungsu Riyanto tersebut masih bisa diselamatkan. Sedangkan
ayahnya, Riyanto, beserta anggota keluarga lainnya ditemukan tak bernyawa.
Kejadian mengenaskan ini terjadi pada tanggal 9 April 2017 lalu.
Sebenarnya,
Andi Lala masih memiliki hubungan keluarga dengan Riyanto. Tak disangka Andi
begitu tega menghabisi kerabatnya tersebut karena uang setengah milyar rupiah.
Memang, belakangan terungkap motif pembunuhan satu keluarga ini. Bahkan,
sebelum Andi tertangkap. Dilansir tribunnews.com (14/4/2017), Andi
mengincar uang sebesar Rp 500 juta plus surat tanah di tangan Riyanto.
Uang setengah
milyar rupiah itu merupakan hasil dari penjualan tanah warisan yang dilakukan
Riyanto beberapa hari sebelumnya. Menurut keterangan Andi Saputra, rekan Andi
Lala yang tertangkap lebih dulu, Riyanto dikira menyimpan uang Rp 500 juta
tersebut di rumah, namun ternyata yang ditemukan saat perampokan hanya Rp 25
juta. Andi Lala kalap dan membunuh semua penghuni rumah.
Padahal,
diketahui dari Saripon, adik Sumarni (mertua Riyanto yang ikut terbunuh) bahwa
Andi Lala sudah mendapatkan uang sebesar Rp 900 juta dari hasil ganti rugi
tanah orang tuanya yang terkena dampak pembangunan jalan tol Medan-Tebintinggi.
Diduga uang sebanyak itu sudah Andi habiskan entah untuk apa, hingga akhirnya
mengincar harta Riyanto.
Semua orang
tahu bahwa almarhumah istri Andi memiliki hubungan keluarga dengan istri
Riyanto. Tapi, Andi seakan tidak memiliki hati lagi. Ia seperti manusia yang
bernafsu serigala. Uang ratusan juta benar-benar telah menyilaukan matanya,
hingga matanya buta dan dengan tega menghabisi keluarganya sendiri. Tragis. shah wa
Sumber:
m.tempo.co, okezone.com, tribunnews.com, jawapos.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar