Tidak sedikit
orang yang mempertanyakan aktivitas Agus Harimurti Yudhoyono setelah kalah
telak dari dua pesaingnya di Pilkada DKI Jakarta beberapa waktu lalu. Usai
mengakui kekalahannya dengan kebesaran jiwa, kabar Agus bagai tenggelam ditelan
bumi. Ia seperti menjauh dari hiruk-pikuk dunia politik. Benarkah Agus tidak
ingin lagi terjun ke dunia baru yang membuatnya sudah mengundurkan diri dari
TNI?
Ternyata Agus
tidak menyepi di rumah atau meninggalkan keramaian dunia politik sama sekali.
Menurut laporan viva.co.id (29/4/2017), usai kalah di Pilkada kemarin,
Agus mengikuti aktivitas Partai Demokrat, partai yang didirikan ayahnya,
berkeliling Indonesia. Namun, ia mengaku hanya bertindak sebagai pembicara di
depan generasi muda Indonesia, berbagi pengalaman dan semangat.
Agus
menyatakan dirinya belum bergabung dengan partai politik manapun, termasuk
partai ayahnya, Demokrat. Keikutsertaannya di berbagai kegiatan partai tidak
berarti ia sudah menjadi anggota partai atau memiliki jabatan pengurus di
dalamnya. Agus mengaku masih independen. Kehadiran di berbagai daerah juga
terkadang atas inisiatif sendiri. Ada juga untuk memenuhi undangan masyarakat.
"Masuk
partai? Enggak. Saya masih terus menikmati proses panjang ini. Saya rasa
kita masih punya masa depan yang panjang, jauh ke depan," kata Agus kepada
viva.co.id.
Namun
demikian, kegiatan yang diikuti Agus Yudhoyono ini dinilai sangat bermanfaat
bagi dirinya. Ia bisa mengenal masyarakat Indonesia secara lebih luas. Bisa
berbincang dengan mereka dan mengetahui sejumlah wilayah yang belum pernah
dikunjunginya. Dengan berkeliling Indonesia, Agus mendapatkan banyak pelajaran
berharga. Ia sangat menyukainya karena traveling memang hobinya sejak
lama, demikian dilansir tribunnews.com (29/4/2017).
Agus memulai
kegiatannya ini dari Sulawesi Selatan (Sulsel) sebagaimana diberitakan fajaronline.com
(16/3/2017). Ketua DPD Demokrat Sulsel Ni'matullah mengakui bahwa kegiatan
yang dilakukan Agus dengan berkeliling Indonesia mulai sekarang sangat penting
bagi dirinya jika nanti menjadi pengurus partai. Tak bisa dipungkiri, Agus
tentu dipersiapkan menjadi kader partai yang harus siap menggantikan figur
ayahnya di masa yang akan datang. Maka, sosialisasi diri perlu dilakukan dari
sekarang.
Walaupun Agus
mengaku belum bergabung sepenuhnya dengan Partai Demokrat, ia diyakini akan
menjadi penerus yang tepat untuk memimpin partai. Tentu SBY sudah merencanakan
ini dari jauh hari. Partai Demokrat memang memerlukan figur baru yang kuat
untuk kembali bersaing dengan partai-partai besar lainnya. shah wa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar