Tanpa cahaya, tak mungkin terlukis dunia. Tanpa cahaya, tak mungkin terlukis alam semesta. Tanpa cahaya tak terlukis pula keindahan cinta. Tanpa cahaya, dunia hanya bisa diraba namun tak bisa diterjemahkan kata. Tanpa cahaya, hidup pun tak bermakna. Tanpa cahaya, tak ada cinta. Cahaya adalah karunia Tuhan yang begitu berharga. Cahaya adalah tanda cinta Allah untuk kita.

Kamis, 20 April 2017

Bahaya Kartun, Seorang Bocah Melompat dari Lantai 10 Apartemen Menggunakan Payung

Mulai sekarang, jangan biarkan putra-putri Anda menonton film kartun sendirian. Apalagi, jika kartun itu menampilkan adegan-adegan tidak masuk akal. Namanya juga kartun, tentu saja banyak adegan tidak masuk akalnya, kan? Kita tentu memakluminya, tapi itu berbahaya bagi anak-anak yang logikanya belum terbentuk dengan baik.
Seorang bocah berusia tujuh tahun diberitakan tribunnews.com (20/4/2017) melompat dari lantai 10 apartemennya, Sabtu (15/4) lalu. Ia terjun dengan hanya menggunakan payung yang biasa kita gunakan saat kehujanan. Ternyata, bocah yang apartemennya berada Suzhou, Jiangsu, Tiongkok, Cina, itu melakukannya setelah menyaksikan adegan yang sama di sebuah film kartun yang baru saja ia tonton.
Untungnya, si bocah masih selamat. Ia selamat bukan karena payung yang ia pegang, tapi sebelum jatuh ke tanah ia sempat tersangkut saluran listrik. Meskipun masih bisa diselamatkan, bocah itu tetap mengalami cedera serius. Ia harus menjalani operasi agar bisa pulih dari cederanya.
Dunia kartun tidak bisa disamakan dengan dunia nyata. Banyak adegan di kartun yang tidak bisa kita lakukan persis seperti yang kita lihat di layar televisi itu. Orang dewasa yang memahami ini tidak akan bertindak konyol meniru adegan terjun menggunakan payung dari lantai 10. Itu sama saja dengan bunuh diri. Iya, kan?
Permasalahannya, sebagian besar penonton kartun terdiri dari anak-anak balita hingga usia belasan tahun. Mungkin sebagian dari remaja dan orang dewasa juga ada yang menyukai kartun. Namun, mayoritas penontonnya adalah anak-anak. Sementara usia anak-anak itu cenderung suka meniru-niru apa saja yang mereka lihat.
Jika yang ditiru adalah hal baik atau positif bagi perkembangan mereka, tentu saja ini  tidak masalah, malah sangat bagus. Tapi, saat ini banyak hal-hal negatif berasal dari tontonan tak mendidik. Kalau orang tua tidak mengawasi anak-anak mereka saat berada di depan televisi atau saat menonton video, kejadian terjun menggunakan payung seperti di Cina itu bisa terjadi lagi. Bahkan, mungkin ada yang adegan yang lebih berbahaya dari itu. shah wa


Sumber: dailymail.co.uk, tribunnews.com, pojoksatu.id, sindonews.com, liputan6.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar